Sosiologi Pertemuan 4 - Presentasi Feminisme Pascastrukturalis





Awalnya saat mengerjakan materi perspektif feminisme ini terutama aliran feminisme pascastrukturalis terasa sedikit membingungkan untuk kolompok kami untuk mencari informasi dari website karena feminisme bukanlah suatu hal yang familiar dan bukan juga individu yang terjun di dalamnya. dan tiba lah hari presentasi dimulai. Wah! Rasanya cukup menegangkan melihat kelompok-kelompok lain dipanggil secara acak dan membayangkan akan adanya pertukaran pendapat dengan pihak laki-laki yang mendapat aliran yang sama dengan kami. 

Pada umumnya, para feminis pascastrukturalisme menolak aliran- aliran feminisme sebelumnya karena mereka menganggap bahwa aliran-aliran tersebut justru terikat dengan maskulinitas. feminisme pascastruralis adalah seorang wanita harus memiliki pengetahuan nalar dan per pikir kritis agar tidak direndahkan. Para feminis pascastrukturalis menolak asumsi dasar tentang kebenaran (truth) dan realitas (reality). Mereka banyak mengadopsi konsep-konsep dasar alur pemikiran pascastrukturalisme seperti penolakan dan ketidakpercayaan pada grand narratives. Sebaliknya, para pascastrukturalis menaruh kepercayaan pada keragaman (diversity). 

De Beauvoir dalam Ollenburger menganjurkan tiga strategi :

  1. Wanita harus bekerja meskipun bekerja dalam sistem kapitalis bersifat eksploitasi dan menindas.

Hanya melalui pekerjaan wanita akan mampu mengontrol nasib mereka sendiri.

  1. Wanita perlu menjadi intelektual; sebab aktivitas intelektual meliputi berpikir, mencari, dan

mendefinisikan, sebagai lawan dan dipikirkan, dicarikan dan didefinisikan. 

  1. Wanita harus berusaha untuk menjadi sosialis yang mentransformasikan masyarakat, yang akan membantu menanggapi konflik-konflik subjek/objek dan diri sendiri/orang lain. 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDAYA " KATA PERMISI ( TABE ) " DALAM MASYARAKAT SULAWESI SELATAN

Free Writing

Sosiologi Pertemuan 3 - Perspektif Sosiologi