Sosiologi Pertemuan 3 - Perspektif Sosiologi

 





Ilmu Sosiologi adalah ilmu yang sangat luas, meliputi kejadian sehari-hari yang biasa manusia lakukan. Contohnya pada "Sosiologi Komunikasi", ranah yang meliputi Sosiologi Komunikasi mencakup: komunikasi, efek media massa, teknologi telematika, (individu, kelompok, masyarakat, dunia), budaya kosmopolitan, serta proses dan interaksi sosial. Terdapat 4 perspektif dalam sosiologi, mencakup: Perspektif Sosiologi terhadap Media, Perspektif Fusngsionalis, Perspektif Konflik, dan Perspektif Feminis.
Perspektif Media : dimana media sebagai wadah yang menyalurkan pesan terhadap orang lain atau alat untuk mempengaruhi orang lain dengan menggunakan media ini sebagai alatnya dan media ini berhubungan dengan ranah sosiologi yaitu teknologi telematika.
Perspektif Fungsionalis : dimana adanya masyarakat yang saling keterkaitan dan saling membentuk kerjasama. Dalam perspektif ini perubahan sosial dianggap sebagai suatu hal yang mengganggu. Dimana dalam fungsionalis ini ketika sudah ada perkembangan yang ideal bagi masyarakat tersebut dan sudah berjalan dengan baik dan teroganisir dengan baik lalu masuk nya perubahan sosial maka akan dianggap mengganggu.
Perspektif Konflik : dimana pada mulanya pertentangan akibat adanya pertikaian kelas antara borjouis dan proletar. Jadi ketika ada yang lebih dominan maka akan ada kepentingan-kepentingan dari kelompk dominan tersebut dibandingkan kelompok yang tidak memiliki kekuatan (power). Perkspektif ini melihat masyarakat sebagai sesuatu yang berubah. Dalam perspektif ini cukup erat kaitannya dengan teori dari tiga tokoh yaitu Karl Max, Max Weber, dan Emile Durkheim.
Terdapat pula bentuk pengendalian konflik sosial menurut Lewis A. Coser sebagai bentuk problem solving,
Bentuk pengendalian konflik:
  • Konsiliasi: Melalui lembaga tertentu mengadakan diskusi dan pengambilan keputusan di antara pihak-pihak yang sedang bertentangan. Lembaga tersebut harus memenuhi 4 hal, yaitu bersifat otonom,  monopolistik, mampu mengikat kelompok-kelompok yang ada, dan lembaga tersebut harus bersifat demokratis.
  • Mediasi: Kedua belah pihak bersepakat menunjuk pihak ketiga untuk memberikan nasihat-nasihatnya mengenai bagaimana cara menyelesaikan permasalahan.
  • Arbitration: Kedua belah pihak yang bertikai bersepakat menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputsan tertentu.
Perspektif Feminisme
Teori feminisme berasumsi bahwa gender adalah sebuah kategori yang dapat ditembus untuk memahami pengalaman manusia. Teori feminis berupaya menantang asumsi-asumsi gender yang hidup dalam masyarakat dan mencapai cara yang lebih membebaskan wanita dan pria untuk hidup di dunia.
Aliran-aliran perspektif feminisme:
  1. Feminisme Liberal
  2. Feminisme Radikal
  3. Feminisme Sosialis
  4. Feminisme Kultural
  5. Feminisme Pascastrukturalis
  6. Feminisme Posmodern

 

Materi II 









Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDAYA " KATA PERMISI ( TABE ) " DALAM MASYARAKAT SULAWESI SELATAN

Free Writing