Sosiologi Pertemuan 1 - Pengantar Sosiologi

 

Hallo teman - teman !

Sebelumnya, perkenalkan nama aku Aisyah Nurlillah dengan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) 10822051 dari kelas 1MA02 dan yang terpenting saya Mahasiswa dari Universitas Gunadarma.

    Pada  perkulian di Universitas Gunadarma menerapkan secara Hybrid jadi pertemuan minggu pertama kali ini pada mata kuliah pengantar sosiologi dilakukan secara online. Pada saat itu kelas 1MA02 dipersilahkan untuk  memperkenalkan diri. Dilanjut dengan menjelaskan peraturan selama satu semester dan membahas mengenai materi sosiologi. 

  Hal yang perlu kita ketahui adalah sosiologi bukanlah suatu keilmuan yang mengharuskan kita melakukan ini, menekan kita menjadi seperti ini maupun itu, atau bahkan mengatur kita untuk bertindak seperti apa melainkan dengan sosiologi kita dapat menelaah dari konflik atau fenomena di sekitar kita.
Sosiologi diibaratkan seperti sebuah kacamata, tetapi bukanlah sembarangan kacamata biasa, melainkan kacamata yang mampu memandang perubahan sosial, gejala sosial, realitas sosial, dan menganalisis interaksi yang terjadi antar manusia. Sosiologi sangat membantu menjawab pertanyaan seperti "mengapa bisa terjadi banyak masalah dalam waktu yang bersamaan?". Bahwa Sosiologi dapat membongkar apa yang tersembunyi (latent) dibalik realitas nyata (manifest). Apa yang tampak dipermukaan bukanlah serta-merta menjadi suatu kebenaran, tetapi pasti dibalik yang tampak tersebut terdapat fakta-fakta yang belum terungkap, dengan demikian Ilmu Sosiologi mencoba untuk "menelanjangi" realitas tersebut.  

Pada intinya, Sosiologi merupakan ilmu empiris yang menelaah sebuah realitas sosial dengan manusia sebagai objek kajiannya, serta terdapatnya pengaruh timbal balik antar manusia tersebut mencakup perasaan, tindakan, dan sikap.


Diakhir kelas kami diberi tugas kelompok untuk dipresentasikan di minggu berikutnya pada ssat dipertemuan tatap muka ( luring ).


Materi 1

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDAYA " KATA PERMISI ( TABE ) " DALAM MASYARAKAT SULAWESI SELATAN

Gambar
  Budaya kearifan lokal kata permisi ( Tabe ) dalam masyarakat Sulawesi selatan Pasti kalian sudah tidak asing lagi kalau kata permisi itu salah satu budaya yang sudah turun temurun dilestarikan. Saya akan menjelaskan kata permisi ( Tabe ) , kata permisi (Tabe )  merupakan budaya sopan santun yang ditinggalkan oleh leluhur dan diwariskan yang tidak hanya melalui ucapan tatepi juga dengan gerakan tangan kanan kebawah lalu memberikan senyuman.  Fenomena tersebut termasuk ke dalam unsur - unsur kebudayaan yang dikemukakan oleh Meilville J. Herskovits yaitu keluarga.  Keluarga adalah tempat pendidikan pertama seorang anak.  Sehingga keluarga berperan penting dalam pembentukan budaya pada individu. Seperti kebiasaan, cara pandang, sikap, perilaku, tindakan, kepercayaan, nilai-nilai moral yang dianut, minat, hingga tujuan yang ingin dicapai  Alasannya masuk kedalam unsur- unsur kebudayaan yaitu keluarga. Karena pertama kali mengajarkan kita dalam tata karma ...
Baca selengkapnya

Essay

Gambar
Unrealistic Beauty Standards of Today White Skin Equals Beautiful by Aisyah Nurlillah (10822051)_2MA15. " try if your skin is white, you must be really beautiful. " "If your skin wasn't black. There must have been many who approached. " "Try taking care of your skin. Surely your skin will be white. " Do you often hear phrases in public places or around you? Maybe some people see it as a normal thing, no need to be baper. But frankly, these statements are actually unusual, not at all ordinary. Beauty standards have become a reference for people to judge the appearance of others. In Indonesian society, there is often a view that white skin is considered the standard of beauty that women aspire to. Beauty is not only limited to skin color, but also includes many other aspects such as one's personality, behavior, and character. However, in reality, the beauty standards circulating in society have made some women lose their confidence.   image : kompas....
Baca selengkapnya