Sosiologi Pertemuan 10 - Sosiologi Komunikasi

 Jika sebelumnya kita membahas ranah sosiologi komunikasi, kini kita akan membahas lebih lanjut mengenai sosiologi komunikasi itu sendiri. Dalam kehidupan masyarakat terdapat struktur di dalamnya. Struktur Masyarakat dibagi menjadi 4 kelompok sosial, yaitu:

  • Kelompok Formal Sekunder = Kelompok sosial yang umumnya bersifat sekunder tetapi bersifat juga formal, memiliki aturan dan struktur yang tegas. jadi pada saat kita memasuki kelompok ini, kita akan terikat dengan kebijakan yang berlaku pada kelompok tersebut yang sudah kita sepakati dan harus mengikuti aturan tersebut. Contoh, organisasi dan negara
  • Kelompok Formal Primer = Kelompok sosial yang umumnya bersifat formal namun keberadaannya bersifat primer (aturannya tidak tegas). Contoh, keluarga dan kerabat
  • Kelompok Informal-sekunder = Kelompok sosial yang umumnya informal namun keberadaannya bersifat sekunder. Kelompok ini bersifat tidak mengikat, tidak memiliki aturan dan struktur yang tegas. Contoh, kelompok, band, dan geng
  • Kelompok informal-primer = Kelompok sosial yang terjadi akibat meleburnya sifat-sifat kelompok sosial formal primer atau disebabkan karena pembentukan sifat-sifat di luar kelompok formal primer yang tidak dapat ditampung oleh kelompok formal-primer. Contoh, solidaritas perantauan dan solidaritas militer.

Kelompok sosial dapat pula didasarkan atas: 

  • Jumlah (besar kecilnya jumlah anggota)
  • Wilayah (desa, kota, negara)
  • Kepentingan (tetap atau permanen, atau sementara)
  • Derajat interaksi (erat dan kurang eratnya hubungan)
  • Kombinasi dari ukuran yang ada. (kombinasi dari suku, umur, tujuan, dan pemikiran)


Lembaga (Pranata) Sosial
Merupakan suatu sistem untuk mengatur berbagai interaksi sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Pranata sosial memegang kendali dalam pedoman berperilaku agar cita-cita setiap anggota dapat tercapai dan memenuhi kebutuhan serta menjaga keutuhan masyarakat. Contohnya seperti, pedidikan sekolah dan keluarga.

Stratifikasi Sosial
Strata atau tingkatan-tingkatan yang berlapis mengenai kesenjangan sosial. Biasanya dibedakan dalam beberapa kelas, dari kelas tertinggi hingga kelas terendah. Kelas sosial ini terdapat dalam beberapa bentuk berdasarkan, ukuran kekayaan, ukuran ilmu pengetahuan, ukuran pendidikan, dan ukuran kekuasaan. Contohnya orang yang makan direstoran dianggap sebagai orang kaya sedangkan orang yang makan ditempat lesehan dianggap sebagai orang kurang mampu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDAYA " KATA PERMISI ( TABE ) " DALAM MASYARAKAT SULAWESI SELATAN

Free Writing

Sosiologi Pertemuan 3 - Perspektif Sosiologi