Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

Sosiologi Pertemuan 4 - Presentasi Feminisme Pascastrukturalis

Gambar
Awalnya saat mengerjakan materi perspektif feminisme ini terutama aliran feminisme pascastrukturalis terasa sedikit membingungkan untuk kolompok kami untuk mencari informasi dari website karena feminisme bukanlah suatu hal yang familiar dan bukan juga individu yang terjun di dalamnya. dan tiba lah hari presentasi dimulai. Wah ! Rasanya cukup menegangkan melihat kelompok-kelompok lain dipanggil secara acak dan membayangkan akan adanya pertukaran pendapat dengan pihak laki-laki yang mendapat aliran yang sama dengan kami.  Pada umumnya, para feminis pascastrukturalisme menolak aliran- aliran feminisme sebelumnya karena mereka menganggap bahwa aliran-aliran tersebut justru terikat dengan maskulinitas. feminisme pascastruralis adalah seorang wanita harus memiliki pengetahuan nalar dan per pikir kritis agar tidak direndahkan. Para feminis pascastrukturalis menolak asumsi dasar tentang kebenaran (truth) dan realitas (reality). Mereka banyak mengadopsi konsep-konsep dasar alur pemikira

Sosiologi Pertemuan 2 - Presentasi Tokoh Sosiologis Klasik " Henri de Saint-simon "

Gambar
                            Pada perkuliahan mata kuliah pengantar sosiologi pertemuan ke-2, kelompok saya berkesempatan untu mempresentasikan seorang tokoh klasik ,yaitu Henri de Saint-simon. Ia merupakan seorang sosialis asal prancis dengan teori kerja. Menurut beliau kerja merupakan keharusan bagi setiap manusia, dimana lewat kerja manusia mengungkapkan kegiatan yang produktif, khususnya dalam bidang sastra atau seni , ilmiah dan teknik. Produktifitas manusia melalui kerja merupakan sebuah tindakan yang utama dalam rangka melawan tindakan manusia yang kontraproduktif, menjadi beban kehidupan, kekosongan hidup dan bahkan lebih ekstrim lagi tindakan pencurian. Dengan demikian para pemalas, dan parasit harus dilenyapkan. Selanjutnya ia mencoba menghubungkan antara industri dengan konsep kerja . Baginya  industri merupakan semua produksi kreasi sosial dan tindakan dapat  menghasilkan harmonisasi alam dan sebuah idealisasi yang real. Selain itu, industri merupakan mediasi yang tepat dan

Sosiologi Pertemuan 5 - Interaksi Sosial

Gambar
 Dalam kehidupan sehari - hari tidak bisa lepas dari yang namanya komunikasi dikarenakan komunikasi  merupakan satu hal yang cukup penting, komunikasi dapat terjalin ketika adanya suatu interaksi antara dua orang atau lebih yang memiliki hubungan timbal balik dałam menyampaikan pesan, pertukaran informasi, ide atau gagasan satu sama lain yang memiliki arah yang jelas. Dan sebagai makhluk sosial, manuasia akan  berusaha untuk  melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Sangat jarang sekali bahkan hampir tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Maka dari itu, interaksi sosial sangatlah penting.  Dalam interaksi adanya syarat yang harus terpenuhi yaitu terdapat komunikasi dan kontak sosial yang terjadi antara individu dan individu, individu dan kelompok, kelompok dan kelompok. Kontak sosial ini dapat dilakukan secara langsung (primer) maupun secara tidak langsung (sekunder).    Selain itu, dalam penjelasan bu Pipit juga menambahkan bahwa ada beragam fakt

Sosiologi Pertemuan 3 - Perspektif Sosiologi

Gambar
  Ilmu Sosiologi adalah ilmu yang sangat luas, meliputi kejadian sehari-hari yang biasa manusia lakukan. Contohnya pada "Sosiologi Komunikasi", ranah yang meliputi Sosiologi Komunikasi mencakup: komunikasi, efek media massa, teknologi telematika, (individu, kelompok, masyarakat, dunia), budaya kosmopolitan, serta proses dan interaksi sosial. Terdapat 4 perspektif dalam sosiologi, mencakup: Perspektif Sosiologi terhadap Media, Perspektif Fusngsionalis, Perspektif Konflik, dan Perspektif Feminis. Perspektif Media : dimana media sebagai wadah yang menyalurkan pesan terhadap orang lain atau alat untuk mempengaruhi orang lain dengan menggunakan media ini sebagai alatnya dan media ini berhubungan dengan ranah sosiologi yaitu teknologi telematika. Perspektif Fungsionalis : dimana adanya masyarakat yang saling keterkaitan dan saling membentuk kerjasama. Dalam perspektif ini perubahan sosial dianggap sebagai suatu hal yang mengganggu. Dimana dalam fungsionalis ini ketik

BUDAYA " KATA PERMISI ( TABE ) " DALAM MASYARAKAT SULAWESI SELATAN

Gambar
  Budaya kearifan lokal kata permisi ( Tabe ) dalam masyarakat Sulawesi selatan Pasti kalian sudah tidak asing lagi kalau kata permisi itu salah satu budaya yang sudah turun temurun dilestarikan. Saya akan menjelaskan kata permisi ( Tabe ) , kata permisi (Tabe )  merupakan budaya sopan santun yang ditinggalkan oleh leluhur dan diwariskan yang tidak hanya melalui ucapan tatepi juga dengan gerakan tangan kanan kebawah lalu memberikan senyuman.  Fenomena tersebut termasuk ke dalam unsur - unsur kebudayaan yang dikemukakan oleh Meilville J. Herskovits yaitu keluarga.  Keluarga adalah tempat pendidikan pertama seorang anak.  Sehingga keluarga berperan penting dalam pembentukan budaya pada individu. Seperti kebiasaan, cara pandang, sikap, perilaku, tindakan, kepercayaan, nilai-nilai moral yang dianut, minat, hingga tujuan yang ingin dicapai  Alasannya masuk kedalam unsur- unsur kebudayaan yaitu keluarga. Karena pertama kali mengajarkan kita dalam tata karma adalah keluarga. yang mulanya memb

Sosiologi Pertemuan 1 - Pengantar Sosiologi

Gambar
  Hallo teman - teman ! Sebelumnya, perkenalkan nama aku Aisyah Nurlillah dengan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) 10822051 dari kelas 1MA02 dan yang terpenting saya Mahasiswa dari Universitas Gunadarma.     Pada  perkulian di Universitas Gunadarma menerapkan secara Hybrid jadi pertemuan minggu pertama kali ini pada mata kuliah pengantar sosiologi dilakukan secara online. Pada saat itu kelas 1MA02 dipersilahkan untuk  memperkenalkan diri. Dilanjut dengan menjelaskan peraturan selama satu semester dan membahas mengenai materi sosiologi.    Hal yang perlu kita ketahui adalah sosiologi bukanlah suatu keilmuan yang mengharuskan kita melakukan ini, menekan kita menjadi seperti ini maupun itu, atau bahkan mengatur kita untuk bertindak seperti apa melainkan dengan sosiologi kita dapat menelaah dari konflik atau fenomena di sekitar kita. Sosiologi diibaratkan seperti sebuah kacamata, tetapi bukanlah sembarangan kacamata biasa, melainkan kacamata yang mampu memandang perubahan sosial, ge